Server, web server

Jenis-jenis Web Server Terbaik yang Perlu Anda Ketahui

Keberadaan Web server dapat menunjang jalannya sebuah aplikasi atau proyek web. Saat ini, ada banyak pilihan web server yang bisa digunakan. Simak penjelasan terkait jenis-jenis web server berikut ini: 

Apa yang Dimaksud dengan Web Server?

Web server merupakan perangkat lunak yang bekerja untuk melayani permintaan dari pengguna dengan menggunakan HTTP sebagai protokol standar. Saat browser mendapat permintaan untuk mencari suatu halaman atau informasi, web server akan menerima permintaan tersebut lalu melakukan pengumpulan data lalu menjalankan script hingga hasilnya bisa ditampilkan pada pengguna.

Berbagai Jenis Web Server dan Fungsinya

  1. Apache HTTP Server

Apache didirikan oleh Apache Software Foundation pada April 1996 dan menjadi web server tertua. Apache juga merupakan web server terpopuler yang telah digunakan oleh lebih dari 60 persen mesin web server. Apache sebagai software memiliki fitur open source dan modular yang membuatnya bisa dimodifikasi serta dikonfigurasi oleh pengguna.

Apache menjadi web server yang terus dikembangkan sehingga sangat up to date dan dapat digunakan untuk web berskala kecil hingga besar. 

  1. Nginx

Nginx merupakan web server open source layaknya Apache. Selain web server, Nginx juga menjadi reverse proxy, yakni server yang menjadi perantara antara klien dengan server web karena bertugas menyalurkan permintaan dari klien serta respon dari server dalam siklus permintaan dan respon. 

Nginx bisa menjadi pilihan yang tepat sebagai web server karena arsitekturnya yang ringan sehingga mampu menangani banyak koneksi sekaligus tanpa memakan terlalu banyak memori yang dapat membebani server. Oleh karena itu server satu ini sanagt cocok untuk web dengan traffic yang tinggi seperti situs-situs web modern. 

  1. Microsoft IIS

Microsoft IIS merupakan web server yang berbasis Windows. Sebagai server besutan Microsoft, IIS terintegrasi dengan teknologi buatan Microsoft lainnya seperti Windows Server dan ASP.NET. Microsoft IIS memiliki interface yang mudah diatur dan dikonfigurasi sebagai keunggulannya. 

Bukan hanya interface yang ramah, IIS juga memiliki fitur keamanan yang baik serta dukungan untuk lebih banyak protokol web.

  1. LiteSpeed Web Server

LiteSpeed merupakan alternatif pilihan web server yang menawarkan kecepatan meski bekerja dalam kondisi traffic yang sangat tinggi. LiteSpeed dapat mengurangi overhead yang mempercepat pemuatan halaman dan memuat penggunaan sumber daya secara lebih efisien. Dengan keunggulan tersebut, LiteSpeed bisa menggantikan Apache tapi tetap kompatibel dengan modul yang dimiliki Apache.

Selain kecepatan, LiteSpeed juga merupakan web server dengan keamanan yang kuat serta memiliki dukungan teknis yang lebih efisien.

  1. Lighttpd

Lighttpd atau yang disebut “Lightly” merupakan web server yang dirilis pada Maret 2003 dan didistribusikan di bawah lisensi BSD. Dibandingkan web server lain, Lighttpd menawarkan pemuatan CPU yang lebih kecil dan koneksi simultan dengan beban rendah sehingga lebih mudah dijalankan. Oleh karena itu, web server satu ini sangat cocok untuk aplikasi web dengan resource terbatas.

  1. Apache Tomcat

Apache Tomcat merupakan aplikasi berbasis Java yang bisa digunakan untuk menjalankan Jarva servlet. Dengan demikian, web server satu ini cocok untuk aplikasi-aplikasi dari Java. Apache Tomcat sendiri bisa dikatakan setara dengan PHP dan ASP.NET.

  1. Caddy Web Server

Caddy termasuk web server yang baru muncul di antara web server lainnya. Meski demikian, Caddy mendukung pengaturan dan konfigurasi yang relatif mudah, terutama HTTPS dan enkripsi SSL/TLS yang bisa diatur secara otomatis. Kesederhanaan dan jaminan keamanan merupakan keunggulan dari web server satu ini.

Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing Server

  1. Apache HTTP Server

Karena kemudahannya serta menjadi web server mayoritas mesin web, Apache merupakan web server   yang sangat fleksibel dengan komunitas yang luas. Namun demikian, Apache umumnya akan membutuhkan resource yang lebih besar.

  1. Nginx

Keunggulan Nginx terletak pada performa yang tinggi serta kemampuannya untuk menangani koneksi dalam jumlah banyak. Namun, Nginx membutuhkan konfigurasi yang lebih kompleks dibanding Apache. 

  1. IIS

Sebagai server besutan Microsoft, IIS memiliki keunggulan berupa integrasi yang mendalam terhadap Windows dan software rilisan Microsoft lainnya. Namun  di sisi lain, hal ini menjadi kekurangan karena server ini hanya bisa digunakan secara terbatas pada ekosistem Microsoft.  

  1. LiteSpeed

LiteSpeed merupakan web server yang dikenal karena kecepatan dan efisiensinya dalam menangani web dengan traffic tinggi. Hanya saja, web server ini hanya tersedia versi berbayar terbatas.

  1. Lighttpd

Bila mencari web server yang ringan dan hemat resource, Lighttpd merupakan pilihan yang tepat. Namun, Lighttpd bukan merupakan web server yang popouler layaknya Apache atau Nginx.

Cara Memilih Web Server yang Tepat untuk Anda

Dalam memilih sebuah web server, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti skala proyek, traffic, sistem operasi, serta kebutuhan spesifik seperti dukungan aplikasi tertentu. Bila memiliki website dengan traffic besar, disarankan menggunakan Apache atau Nginx. Namun bila memiliki website baru yang tidak membutuhkan banyak resource, penggunaan Lighttpd sangatlah cocok.

Ada banyak jenis web server yang bisa digunakan. Beberapa web server sangat populer dan umum digunakan seperti Apache, Nginx, dan Microsoft IIS. Dalam memilih web server, Anda perlu menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau proyek. Dapat kan informasi lebih lanjut terkait web server di Refgroup.id.