Petunjuk

DOMAIN CONTROLLER

domain controller

APA ITU DOMAIN CONTROLLER?

domain controller

Domain Controller (DC) adalah sebuah server yang berfungsi sebagai pusat manajemen pada jaringan komputer berbasis Windows. DC merupakan bagian dari layanan Active Directory yang berfungsi untuk mengelola dan menyimpan informasi mengenai pengguna, grup, komputer, dan sumber daya lainnya dalam suatu jaringan. Domain Controller berperan penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas jaringan.

Dalam suatu jaringan yang menggunakan Domain Controller, setiap komputer yang terhubung ke jaringan akan menjadi bagian dari domain tersebut. Setiap pengguna akan memiliki akun pengguna (user account) yang dikelola oleh Domain Controller. Dengan begitu, setiap pengguna dapat mengakses sumber daya dalam jaringan dengan menggunakan satu set username dan password yang sama pada semua komputer dalam domain.

APA FUNGSI UTAMA DOMAIN CONTROLLER?

Domain controller mengatur akses ke sumber daya domain dengan memverifikasi identitas pengguna melalui informasi login, dan dengan memblokir akses tidak sah ke sumber daya. Mereka menerapkan kebijakan keamanan saat permintaan untuk sumber daya domain dibuat. Misalnya, di domain Active directory Windows, domain controller mendapatkan detail autentikasi untuk akun pengguna dari AD.

Domain controller dapat berfungsi sebagai perangkat mandiri, namun biasanya diimplementasikan dalam grup untuk ketergantungan dan aksesibilitas yang lebih baik. Dalam penyetelan AD Windows, setiap grup terdiri dari domain controller utama (PDC) dan satu atau lebih domain controller cadangan (BDC). Dalam sistem Unix dan Linux, domain controller duplikat menduplikasi database otentikasi dari domain controller utama.

Cek Juga artikel kami mengenai Memahami memori cache

MENGAPA DOMAIN CONTROLLER PENTING?

Domain controller mengelola semua akses domain, mencegah akses tidak sah ke jaringan domain sambil memberi pengguna akses ke semua layanan direktori yang disetujui. Karena domain controller mengontrol semua akses ke jaringan, sangat penting untuk meningkatkan keamanannya melalui penggunaan tindakan tambahan, seperti:
1. Firewall
2. Jaringan aman dan terpisah
3. Protokol keamanan dan enkripsi untuk mengamankan data yang disimpan dan data dalam perjalanan
4. Membatasi penggunaan protokol yang tidak aman, seperti protokol desktop jarak jauh, pada pengontrol
5. Menempatkan di lokasi yang aman secara fisik
6. Penambalan cepat dan manajemen konfigurasi
7. Menonaktifkan akses internet untuk domain controller.

Domain controller mengatur semua entri ke sumber daya komputasi dalam suatu organisasi, karenanya mereka harus dibangun untuk menahan serangan dan mempertahankan operasi selama keadaan buruk.

BAGAIMANA PENGATURAN DOMAIN CONTROLLER DI ACTIVE DIRECTORY?

Domain controller adalah fitur Active directory Microsoft, dan domain controller adalah server yang dapat memanfaatkan Active directory untuk menjawab permintaan otentikasi. Disarankan untuk tidak bergantung pada domain controller tunggal, bahkan untuk organisasi yang lebih kecil. Standar industri menyarankan memiliki satu domain controller primer dan setidaknya satu domain controller sekunder untuk mencegah downtime karena tidak dapat diaksesnya sistem.

Standar industri lainnya adalah menggunakan setiap domain controller di server fisiknya sendiri. Ini juga berlaku untuk domain controller virtual, yang harus dioperasikan pada mesin virtual (VM) yang dihosting di server fisik terpisah. Domain controller dapat diterapkan di server fisik, dijalankan sebagai VMsatau sebagai bagian dari layanan direktori cloud. Langkah-langkah yang terlibat dalam menyiapkan domain controller Active directory (AD) adalah:
1. Penilaian domain: Sebelum menyiapkan domain controller, penting untuk menilai domain yang akan diinstal. Penilaian ini melibatkan penentuan jenis domain controller yang diperlukan, lokasinya, dan bagaimana mereka akan berinteraksi dengan sistem yang ada di domain.
2. Penyebaran atau penambahan baru: Apakah itu penyebaran baru atau penambahan pengontrol baru ke domain yang sudah ada, perlu untuk menentukan lokasi domain controller dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan domain controller terpusat dan domain controller virtual apa pun.
3. Keamanan dengan desain: Sangat penting untuk memastikan keamanan domain controller dari serangan internal dan eksternal, dan untuk merancang arsitektur agar aman dari gangguan layanan karena hilangnya konektivitas, daya, atau kegagalan sistem.
Spesifik pengaturan dan konfigurasi domain controller AD dapat bervariasi berdasarkan versi Windows Server yang digunakan di domain.

OPSI PENERAPAN DOMAIN CONTROLLER LAINNYA

Saat menyiapkan domain controller dengan Active Directory (AD), opsi berikut ini tersedia:
1. Server Domain Name System (DNS): Domain controller dapat dikonfigurasi untuk bertindak sebagai server DNS. Dell menyarankan untuk mengonfigurasi setidaknya satu domain controller sebagai server DNS.
2. Katalog Global: Domain controller dapat dikonfigurasi untuk menggunakan Katalog Global , yang memungkinkannya mengembalikan informasi AD tentang objek apa pun di dalam organisasi, terlepas dari apakah objek berada di domain yang sama dengan pengontrol. Ini bermanfaat untuk organisasi besar dengan banyak domain AD.
3. Domain controller hanya-baca (RODC): Domain controller yang digunakan di kantor cabang atau area dengan konektivitas jaringan terbatas dapat diatur sebagai hanya-baca.

Mode Pemulihan Layanan Direktori (DSRM): DSRM menyediakan opsi untuk melakukan pemeliharaan darurat, termasuk memulihkan cadangan, pada domain controller. Kata sandi DSRM harus dikonfigurasi sebelumnya.

APA MANFAAT DOMAIN CONTROLLER?

Batasan domain controller meliputi yang berikut ini:
1. Domain controller tunggal berfungsi sebagai hambatan untuk kontrol jaringan dan jika gagal, seluruh jaringan mungkin terpengaruh.
2. Bertanggung jawab untuk mengelola akses ke jaringan, domain controller adalah target yang rentan terhadap serangan dunia maya. Jika seorang peretas berhasil mengkompromikan domain controller, mereka dapat memperoleh akses ke semua sumber daya jaringan dan informasi autentikasi untuk semua pengguna di domain tersebut.
3. Jaringan yang mengandalkan domain controller untuk keamanan dan otentikasi bergantung pada fungsinya. Untuk meminimalkan risiko 4. downtime, beberapa domain controller dapat disiapkan sebagai cluster.
Menerapkan domain controller juga memerlukan infrastruktur tambahan dan langkah-langkah keamanan.

Anda ingin membuat server silahkan berkonsultasi disini